Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat atau Kalbar kembali menghadirkan terobosan baru dalam layanan administrasi kependudukan. Melalui kepemimpinan Gubernur Ria Norsan, Pemprov Kalbar resmi meluncurkan Program Aksi Kolaborasi Akta Pencatatan Sipil Untuk Semua (AKASIA) 2025, sebuah inovasi yang dirancang untuk mempercepat kepemilikan dokumen kependudukan masyarakat di seluruh wilayah Kalbar. Itulah mengapa Pemprov Kalbar luncurkan Akasia 2025.
Peluncuran ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, yang sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat akses layanan pencatatan sipil hingga ke pelosok desa.
Program Lintas Sektor untuk Semua Warga
Harisson menjelaskan bahwa AKASIA 2025 merupakan gerakan bersama lintas sektor. Program ini melibatkan pemerintah kabupaten/kota, akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat sipil, hingga komunitas lokal.
Tujuannya sederhana namun sangat fundamental: Memastikan setiap warga Kalbar memiliki dokumen kependudukan lengkap dan sah. Menurut Harisson, pencatatan sipil bukan sekadar urusan administrasi. Di balik setiap akta kelahiran, akta perkawinan, atau KTP elektronik, terdapat pengakuan negara atas keberadaan seseorang sebagai warga yang sah. “Identitas inilah yang menjadi pintu masuk untuk mengakses layanan penting seperti pendidikan, kesehatan, hingga jaminan sosial,” ungkapnya.
Dukcapil Akurat, Pembangunan Lebih Tepat Sasaran
Selain memudahkan masyarakat dalam mengurus dokumen, data kependudukan yang valid juga menjadi dasar penting perencanaan pembangunan daerah. Harisson menegaskan bahwa kesalahan data dapat berdampak langsung pada kegagalan penyaluran bantuan sosial atau layanan publik lainnya.
Contohnya:
-
Anak yang tidak bisa sekolah karena tidak memiliki akta kelahiran
-
Lansia yang gagal akses BPJS karena belum memiliki KTP
-
Keluarga miskin yang tidak menerima bantuan akibat data kependudukan yang tidak sesuai
Pemprov Kalbar luncurkan AKASIA 2025, diantaranya untuk mengakhiri berbagai kendala tersebut.
Menjangkau Penduduk Berpindah dan Wilayah Terpencil
Ketua Tim Pindah Datang Penduduk Non Permanen, Mela Oktaviani, menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor. Tantangan utama dalam pencatatan sipil di Kalbar adalah mobilitas penduduk yang tinggi serta akses layanan yang masih terbatas di daerah-daerah terpencil.
“Pencatatan sipil harus fleksibel, cepat, dan mampu menjangkau semua kelompok masyarakat. AKASIA adalah langkah maju untuk memastikan penduduk, termasuk yang sering berpindah tempat tinggal, tetap tercatat secara sah,” ujarnya.
Layanan Dukcapil Langsung di Lokasi
Pada acara peluncuran AKASIA, masyarakat juga dapat langsung mengurus berbagai layanan Dukcapil seperti:
-
Perekaman dan penerbitan KTP elektronik
-
Akta kelahiran
-
Akta perkawinan
-
Akta kematian
-
Konsultasi administrasi kependudukan
Antusiasme warga terlihat dari ramainya masyarakat yang memanfaatkan layanan di tempat.
Wujud Layanan Kependudukan yang Cepat, Dekat, dan Inklusif
Dengan hadirnya Program AKASIA 2025, Pemprov Kalbar menunjukkan komitmen kuat menghadirkan layanan kependudukan yang lebih cepat, lebih dekat,https://www.suaraindo.id/2025/11/percepat-kepemilikan-dokumen-dukcapil-masyarakat-kalbar-kepemimpinan-ria-norsan-hadirkan-program-akasia/ dan lebih inklusif. Harisson berharap tidak ada lagi warga Kalbar yang terhambat memperoleh hak-haknya hanya karena belum memiliki dokumen resmi.
“Dokumen kependudukan bukan hanya bukti identitas, tetapi juga kunci untuk mendapatkan pelayanan publik yang layak dan perlindungan hukum,” tegasnya.@esa
Sumber: Suaraindo.id




