JAKARTA, IKI
Sebelum menutup tahun pandemi yang hingga hari ini belum juga berakhir (Maret 2020-2021) telah mencengkram umat manusia di muka bumi, Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) menyegarkan kembali berbagai program jangka pendek maupun jangka panjang sebelum memasuki tahun Macan Air 2022.
Tahun baru 2022 hadir dengan berbagai tantangan meski dibalik itu muncul juga jalan keluar yang bisa dilakukan bersama stakeholder IKI, jelas Albertus Pratomo sebelum membuka acara ” Langkah IKI pada Tahun 2022.” di Lantai 14 Wisma 46 Kota BNI Senin (13/12/21)
Tomi (Albertus Pramtomo, Sekretaris Umum IKI) menjelaskan lebih lanjut bahwa sejak tahun 2020-2021 tahun pandemi Covid19, kegiatan lapangan yang biasa dilakukan IKI berkurang jauh, oleh pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan pemerintah pusat hingga daerah.
Namun demikian ada beberapa pelayanan masih dilakukan IKI misalnya di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Bogor untuk warga Tionghoa Parung panjang.
Rikard Bagun, Ketua Umum IKI yang hadir pada rapat akhir tahun itu, mengatakan bahwa kegiatan IKI selanjutnya perlu penguatan antara kerja lapangan dan pemanfaatan dunia maya.
Media sosial yang telah digarap IKI selama awal 2021 hingga saat ini terus dilambungkan, ujar Rikard Bagun atau lazim disapa RB.
” IKI akan menjadi ada, jika kegiatan IKI muncul di dunia maya dan pada saat bersamaan bekerjasama dengan berbagai komunitas atau NGO yang memiliki platform perjuangan yang sama dengan IKI, lanjut RB.
” Selain Kittah IKI, sebut RB, masyarakat dengan persoalan yang sama, misalnya masyarakat marginal dalam perpektif yang luas, sebaiknya terus menjadi perhatian IKI, meski bukan volume atau kuantitas, namun setidaknya itulah ranah visi misi IKI, pungkasnya.
IKI pada Tahun 2022
Selain kegiatan fisik, memasuki tahun 2022, IKI terus menggandeng beberapa NGO misalnya Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Unicef, Wahana Visi Indonesia (WVI) dan kurang lebih 11-an NGO yang siap bekerja sama dengan IKI pada masa mendatang dalam administrasi kependudukan (adminduk).
Pertemuan dengan 11 NGO yang diprakarsai IKI, telah dilakukan di Lantai 50 Wisma 46 Kota BNI pada Selasa (20/12/21).
Pertemuan dengan NGO intinya mengajak kerjasama dengan mereka sekiranya ada kegiatan dari NGO tersebut yang beririsan dengan visi misi IKI, jelas Swandy Sihotang Peneliti Senior IKI.
KH. Saifullah Ma`shum salah satu Ketua, sekaligus peneliti senior IKI mengatakan bahwa persoalan isbat nikah menjadi perhatian serius pada tahun 2022, meskipun persolan itu telah disuarakan IKI sejak tahun 2017 silam, terang Kiyai Saiful.
Sementara Swandy Sihotang peneliti senior IKI lainnya mengatakan bahwa konsorsium IKI dengan 11 NGO akan melakukan pertemuan sekali sebulan terkait advokasi dan layanan masyarakat marginal yang belum tersentuh layanan pemerintah.
Sedikitnya ada delapan langkah strategis yang digarap IKI bersama 11 NGO tersebut ujar Swandy.
Jakarta, 24 Desember 2021.
Hilariusbame@yi1182006