Perawakannya tidak terlalu tinggi, cukup enerjik. Pria yang bernama Slamet ini cukup dikenal di kalangan guru-guru taman sekolah dasar di Singkawang.
Slamet berasal dari sekitar pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah ini, setamat dari kuliah di Universitas Empu Tantular, Banyumas 1998, mendapat penempatan sebagai guru SD di SDN 14 Singkawang mulai tahun 1999.
Aktif di organisasi keagamaan, dan kedatangan Bhikkhu dari Ciapus Bogor Sri Subhalaratano Mahathera mengantarnya menjadi Pandito Muda Buddha.
Bersama teman-temannya banyak membina sekolah minggu dan mendirikan Taman Kanak-Kanak. Dan sejak tahun 2016 diangkat menjadi kepala sekolah SD sampai sekarang.
Sejak tahun 2015 ketika IKI membentuk relawan di Kota Singkawang dan Kab Sambas, Slamet ikut mendaftar dan aktif mengikuti pelatihan dalam rangka membantu masyarakat khususnya yang miskin dan tertinggal untuk mendapatkan dokumen kependudukan.
Satu motivasi yang menggerakkan adalah setelah mendengar dari teman seangkatannya (Suwondo) tentang kepedulian Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) dalam membantu masyarakat kecil terkait masalah kewarganegaraan dan kependudukan, Slamet bersama teman-temannya yang berprofesi guru aktif melakukan sosialisasi dan mengumpulkan berkas persyaratan untuk pengurusan dokumen kependudukan utamanya KK, akta lahir, KIA, KTP, dan akta perkawinan.
Dengan wajah sumringah, Slamet memimpin pemberkatan kawin massal yang difasilitasi Yayasan IKI kerjasama dengan Dinas Dukcapil Kota Singkawang, di Vimala Chandra Arama pada Rebo Kliwon, 24 Mei 2023.*** (prasetyadji)