loader image
021- 2510670
sekretariat@yayasan-iki.or.id

Resiko Orang Tanpa Kewarganegaraan di Indonesia

511 views
Konsultasi Nasional hasil penelitian SUAKA dan HRWG tentang Orang Tanpa Kewarganegaraan
Konsultasi Nasional Hasil Penelitian Dasar SUAKA dan HRWG
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email

Indonesia merupakan salah satu negara yang kerap menjadi tempat transit bagi pengungsi internasional. Meskipun Indonesia bukan merupakan negara pihak dari Konvensi 1951 tentang Pengungsi. Bahkan Indonesia juga belum meratifikasi Konvensi 1954 tentang Status Orang Tanpa Kewarganegaraan. Maupun Konvensi 1961 tentang Pengurangan Keadaan Orang Tanpa Kewarganegaraan. Sementara Undang-Undang Kewarganegaraan Indonesia, tidak menyentuh isu ini secara komprehensif. Posisi dalam undang-undang, orang yang bukan Warga Negara Indonesia diperlakukan sebagai orang asing.

Berbagai kompleksitas kondisi dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi tanpa kewarganegaraan. Diantaranya adalah peperangan, konflik berkepanjangan, terpecahnya suatu negara menjadi beberapa negara, dan sebagainya. Sebagian besar orang tanpa kewarganegaraan umumnya bermukim di negara asalnya. Namun terdapat juga yang keluar dari negaranya, dan menjadi migran atau pengungsi. Orang-orang dengan kategori pengungsi inilah berdasarkan Konvensi 1951 diberi perlindungan internasional.

UNHCR, lembaga PBB yang menangani pengungsi pada 2021 mencatat di Indonesia terdapat 13.273 pengungsi yang berasal dari berbagai negara. Diantara yang terbesar berasal dari Afganistan, Somalia, dan Irak dengan komposisi 73% orang dewasa dan 27% anak-anak. Tidak semua pengungsi adalah orang tanpa kewarganegaraan, namun bagaimana jika mereka kehilangan tempat tinggal, pergi mengungsi keluar dari negara asal dan tidak dapat kembali, tapi tidak mendapatkan perlindungan internasional? Atau bagaimana dengan mereka yang pergi dari negara asal untuk bekerja, tidak dapat memperbaharui status kewarganegaraannya, lalu kembali ke wilayah negara asalnya dan memiliki anak ketika masih dalam status kewarganegaraan yang tidak jelas?

Berbagai pertanyaan tersebutlah yang mendorong SUAKA dan Human Rights Working Group (HRWG), melakukan penelitian dasar. Mengingat berbagai keterbatasan, penelitian dasar ini difokuskan pada pemetaan situasi orang dengan resiko tanpa kewarganegaraan di Indonesia. Peneliti tampaknya berusaha untuk mengamati lebih dekat dengan pendekatan Hak Asasi Manusia, kondisi pengungsi yang rentan kehilangan kewarganegaraan selama transit di Indonesia. Selain itu juga bagaimana mereka bertahan hidup. sikap pemerintah Indonesia, dukungan NGO, dan respon masyarakat setempat terhadap keberadaan mereka.

Adapun tim peneliti terdiri dari: Alysa, Angga Reynady Hermawan Putra, Anggraeni Puspita, Ariela Naomi Syifa, Atika Yuanita Paraswaty, Daniel Awigra, Jesse Adam Halim, Monica Susanti Rahadsih, Rizka Argadianti Rachmah, Telly Nathalia, dan Zico Efraindio Pestalozzi. Pada peluncuran hasil penelitian yang dikemas dalam Konsultasi Nasional, hasil penelitian dipaparkan 2 peneliti dari HRWG dan SUAKA yaitu Ariela Naomi Syifa dan Angga Reynady. Sementara Eddy Setiawan dari IKI dan Prof Tri Nuke Pudjiastuti dari BRIN hadir sebagai penanggap. Kegiatan dilaksanakan di Gedung YLBHI, Kamis 9 Februari 2023. @esa

Tags:

Kirim opini anda disini

Kami menerima tulisan berupa opini masyarakat luas tentang kewarganegaraan, administrasi kependudukan, dan diskriminasi

Klik Disini

Related Post

Berita
Prasetyadji

IKI 和丹格朗县人口和民事登记局 帮助 20 名新郎新娘获取身份文件

【本报讯】丹格朗县巴古哈吉镇kajengan村邻组01/坊组05居民Sukiatma奶奶在丈夫EngKat的陪同下,于周日(1/10/2023)在丹格朗县Sodong村Cetiya Brahmavihara寺庙举行的集体婚礼仪式中领取西蒂(Siti Rohmaniah)和 斯 丽(SriPujiJatniah)代表丹格朗县人口和民事登记局颁发的结婚证。   赫利亚迪僧侣在祝福这对新人时说道,拥有官方颁发的证件,对生活在社会和国家的人是非常助的,可以从政府方案中获得便利。 Sukiatma 奶奶和 Eng Kat自1980年以来一直处于传统婚姻的身份,直到2023年10月1日星期日,他们才感受到合法的夫妻关系。 丹格朗县人口和民事登记局的代表 斯丽(Sri Puji Jatniah)和西蒂(Siti Rohmaniah)表示,通过这项登记,公民的婚姻变得清晰,结婚文件不仅在宗教登记,也由国家登记,让母亲和孩子在法律上得到保障。   在这场合中,有20对新郎新娘获得了128份文件,包括结婚证、家庭卡、身份证和孩子出生字。 出席“集体婚礼”活动的人口和民事登记局负责登记、民事登记和婚姻事务登记的官员包括和赫利亚迪(Heriyadi)长老、亨德拉(Hendra)长老和埃基(EkiSugianto)长老,以及来 自印尼公民研究所基金会的哈里斯(NyotoEl

Baca Selengkapnya »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow us on

Jangan ragu untuk menghubungi kami
//
Swandy Sihotang
Peneliti Yayasan IKI
//
Eddy Setiawan
Peneliti Yayasan IKI
//
Prasetyadji
Peneliti Yayasan IKI
Ada yang bisa kami bantu?