Pagi itu, Rabu Kliwon, 12 Juni 2024, Epalapiana bersama sepupunya, Andrian dan keponakannya yang masih berusia 2 tahun turut menghadiri sosialisasi dan pelayanan keliling pemenuhan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil yang diadakan Dinas Kependudukan dan Pemcatatan Sipil (Disdukcapil) Kab Bogor bekerjasama dengan Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), bertempat di Raudhatul Athfal Miftahul Ula, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg.
Hari itu, Epalapiana harus menempuh perjalanan sekitar 2½ jam berboncengan naik sepeda motor dari kampoeng Barengkok Rt 006/Rw 04 Desa Batok, Tenjo perbatasan dengan Tigaraksa wilayah Kab Tangerang ke Cigudeg, Kab Bogor, sebagai perwakilan saudara dan tetangganya untuk mengambil dan menerima akta kelahiran, kartu keluarga, dan Kartu Identitas Anak (KIA).
Beberapa hari sebelumnya, berkas permohonan untuk mendapatkan dokumen kependudukan dari Epalapiana dan saudaranya komunitas warga Tionghoa dari wilayah Tenjo telah diserahkan kepada relawan Institut Kewarganegaraan Indonesia (Oyoh Sursiah dan kawan-kawan), untuk selanjutnya diverifikasi dan diserahkan ke Disdukcapil yang berada wilayah Cibinong untuk diterbitkan akta kelahiran, kartu keluarga, dan KIA.
“Puji Tuhan pak, dokumen-dokumen yang kami ajukan semua telah jadi (diterbitkan), terima kasih kepada Bapak-bapak dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, terima kasih kepada Bapak-Bapak dari Yayasan IKI beserta para relawan, sehingga sepupu kami dapat mendaftar sekolah, dan kami dapat mengurus BPJS, dan kartu lainnya,” kata Epalapiana.
Jarak antara Cigudeg dan Tenjo cukup lumayan jauh, oleh karena itu, relawan IKI Oyoh Sursiah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di Tenjo supaya berkas permohonan dapat dikumpulkan, selanjutnya secara kolektif dikirim ke Cigudeg untuk diverifikasi, apabila berkas lengkap, relawan Oyoh mengirimkan ke kantor Disdukcapil di Cibinong untuk diproses penerbitan dokumen dukcapilnya.
Secara kewilayahan, Tenjo berbatasan dengan Kab Lebak di sebelah barat, dan Kab Tangerang di sebelah utara. Jalan menuju Tenjo cukup rusak, kanan kiri jalan terdapat perkebunan kelapa sawit.
Kecamatan Tenjo terbentuk dari pemekaran Kecamatan Parungpanjang dan Kecamatan Jasinga, Mempunyai Wilayah Administratif 9 (Sembilan) Desa meliputi Desa Tenjo, Desa Singabraja, Desa Singabangsa, Desa Batok, Desa Babakan, Desa Bojong, Desa Tapos, Desa Ciomas dan Desa Ciomas.