loader image
021- 2510670
sekretariat@yayasan-iki.or.id

KURSI RODA DAN SAUDARAKU BERKARUNIA KHUSUS

948 views
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email

Winarni remaja putri yang cantik itu hampir tidak pernah melihat keindahan dunia. Berawal ketika usia 9 bulan ia terjatuh dari meja yang membuatnya dalam kondisi lumpuh total, semua indera dan organ tubuh lainnya tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ia menjadi buta, tuli, dan tidak bisa bicara. Setiap hari dia hanya bisa tergolek lemah tidak berdaya di atas ‘dipan’ (tempat tidur = bahasa Jawa).

Begitu pula Muhammad Khadafi saat ini bersuaia 12th anak dari pasangan Waluyo dan Sri Patin, sejak lahir sampai umur satu tahun terlihat normal seperti anak biasa. Namun di usia lebih dari satu tahun belum bisa berjalan, tidak bisa bicara, dan tidak bisa mendengar. Penglihatannya agak bisa namun sedikit.

Perkembangan badan Khadafi semakin kurus, sedikit bisa di “tetah” (berjalan dipapah orangtuanya = bahasa Jawa). Di usia 10th ia terjatuh, dan dibawa ke rumah sakit, namun sampai sekarang kakinya tidak dapat digerakkan. Praktis ia tidak mendapatkan pendidikan, karena keterbatasan mental dan kondisi ekonomi orangtua yang miskin.

Hari ini, Seloso Legi, tanggal 19 Juli 2022, saat ini usia gadis cantik itu 22 tahun, Alhamdulillah, Puji Gusti Yang Mahakuasa & Bijaksana, dia sedikit dapat merasakan kasih yang tulus dari sesama dan kebesaran Allah SWT, Gusti Yang Mahakuasa, dia mendapat kursi roda baru.

Kursi roda ini sumbangan dari Organisasi Sosial “Metta Care” Surakarta yang difasilitasi atau diajukan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI). Penyerahan kursi roda ini dijembatani oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta.

Suwarso dan Sayem orangtua Winarni tidak bisa berkata-kata, kecuali sujud syukur kepada Allah SWT, menangis terharu, ada raut kebahagiaan terpancar dalam wajah mereka.

Semoga dengan kursi roda ini, Winarni bisa merasakan sedikit keindahan dunia walau hanya dia rasakan dari dalam hatinya.

Waluyo dan Sri Patin dengan isak tangis haru, berharap, setelah mendapatkan kursi roda ini, dia akan menjemur anaknya – terapi alami dari sinar matahari – dan akan mengajak jalan-jalan melihat pemandangan keliling kampungnya.

Tomi Pratomo, Sekretaris Umum Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) menyambut baik kegiatan ini, dan berharap, semoga ke depan, IKI, PMI Solo, dan Metta Care dapat bergandengan tangan dalam membantu masyarakat terutama mereka yang sangat menbutuhkan.

***(Praseetyadji).

Tags:

Kirim opini anda disini

Kami menerima tulisan berupa opini masyarakat luas tentang kewarganegaraan, administrasi kependudukan, dan diskriminasi

Klik Disini

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow us on

Jangan ragu untuk menghubungi kami
//
Eddy Setiawan
Peneliti Yayasan IKI
//
Prasetyadji
Peneliti Yayasan IKI
Ada yang bisa kami bantu?