loader image
021- 2510670
sekretariat@yayasan-iki.or.id

Digitalisasi, Pandemi, Relawan IKI Karanganyar

Digitalisasi, Pandemi, Relawan IKI Karanganyar

2,778 views
Relawan dan Peneliti IKI Kabupaten Karanganyar dalam Konsolidasi dan Digitalisasi era Pandemi
Relawan IKI Karanganyar
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Institut Kewarganegaraan Indonesia sebagaimana kelompok lain juga merasakan dampak pandemi Covid-19. Kondisi pada 2022 memang sudah sangat membaik, dan berbagai terobosan digitalisasi telah dimulai. Akan tetapi prinsip kehati-hatian tetap harus dipertahankan dalam melakukan pelayanan di era digital. Sehingga, salah satu kegiatan IKI pada Juli 2022 adalah melakukan kunjungan dan membahas soal digitalisasi. Kunjungan dilakukan ke beberapa wilayah kerja, diantaranya adalah Kabupaten Karanganyar.

Kunjugan pada 6 Juli 2022 ini dihadiri Prasetyadji dan Eddy Setiawan selaku peneliti. Tujuannya melakukan koordinasi dan konsolidasi ke Relawan dan Dukcapil Karanganyar. Selanjutnya, dalam konsolidasi tersebut koordinator Relawan IKI Karanganyar memberi laporan. Tini menyatakan bahwa selama pandemi Covid-19, meski dengan keterbatasan gerak, mereka tetap aktif. Relawan tetap melakukan pendampingan masyarakat.“Polanya saja yang berubah. Khan selama pandemi berkunjung ke kantor dukcapil sangat dibatasi. Semua pelayanan harus online. Oleh sebab itu, kita pun menyesuaikan bentuk pendampingan.” ungkapnya.

Kendala Masyarakat Awam

Salah satu kesulitan masyarakat ketika dukcapil melakukan peralihan layanan ke sistem online, adalah belum terbiasa dengan gawai dan aktivitas online. “Namanya juga orang desa, WA saja baru paham. Bahkan banyak yang lebih memilih menelpon ketimbang pesan. Googling juga banyak yang belum biasa. Mereka tidak bisa membedakan hoax atau info akurat. Apalagi kalau harus upload persyaratan. Belum mulai ngurus sudah puyeng katanya. Kesulitan mendasar lainnya adalah banyak yang handphonenya masih manual.” ujar Tini meniru keluhan masyarakat.

Indonesia memang memiliki keberagaman yang luar biasa, termasuk di dalamnya soal literasi digital. Dari masyarakat yang melek dan piawai menggunakan gawai, hingga yang belum menggunakan telepon pintar. Akan tetapi, pandemi telah memaksa pemerintah melakukan percepatan sistem online di berbagai layanan. Oleh karena itu, pemerintah perlu memahami bahwa, tidak semua masyarakat memiliki tingkat literasi digital yang sama. Sehingga, percepatan sistem online juga harus diimbangi dengan literasi digital yang memadai, dan akhirnya sistem yang efisien ini benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh warganegara Indonesia.

“Registrasi online, mengunggah persyaratan, mengisi data online, mungkin terdengar mudah bagi kita, tapi bagi orang desa itu hal baru dan cenderung dihindari.” tutup Tini saat ditemui Prasetyadji dan Eddy Setiawan bersama para relawan lainnya di Kecamatan Kerjo. @esa

Baca juga ODGJ Kok Banyak Sih di Karanganyar?

Tags:

Kirim opini anda disini

Kami menerima tulisan berupa opini masyarakat luas tentang kewarganegaraan, administrasi kependudukan, dan diskriminasi

Klik Disini

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow us on

Jangan ragu untuk menghubungi kami
//
Eddy Setiawan
Peneliti Yayasan IKI
//
Prasetyadji
Peneliti Yayasan IKI
Ada yang bisa kami bantu?