JAKARTA, IKI
Perjalanan ke pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provisi Banten tidak mudah. Dinas Dukcapil bersama tim relawan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) menyeberangi Pulau Tunda habiskan waktu tempuh 2.5 jam untuk melayani administrasi kependudukan warga pulau tersebut pada 2018 silam.
Saat itu Pulau Tunda belum teraliri listrik hal ini menyulitkan pembuatan KTP maupun KK . Selain listrik signal internet menjadi persoalan tersendiri ketika mencetak kartu secara online.
Warga pulau Tunda berprofesi sebagai nelayan dan memelihara Kambing sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Sayangnya hampir seluruh warga pulau Tunda tidak memiliki KTP, Kartu Keluarga demikian juga dokumen administrasi lainnya sebagai bukti sah warga negara Indonesia.
Dalam melayani warga dengan kondisi jauh dari kekuasaan pemerintah daerah dengan fasilitas minim membutuhkan kerjasama atau bantuan dari pihak lain termasuk para Pengusaha Tionghoa, guna memfasilitasi pembuatan dokumen kependudukan berupa KTP dan lainnya.
Institut kewarganegaraan Indonesia (IKI) merupakan yayasan atau wadah derma Pengusaha Tionghoa untuk membatu pemerintah Indonesia.
Pengusaha Tionghoa yang terwadah dalam yayasan IKI lahir dari keinginan menciptakan kesetaraan dalam status kewarganegaraan bagi kelompok marginal yang tersebar di perdesaan bahkan yang sulit dijangkau pemerintah.
Pengusaha Tionghoa yang terwadah dalam yayasan IKI lahir untuk mempererat kesatuan dan persatuan bangsa tanpa perferensi politik secara implisit maupun eksplisit.
Keberpihakan Pengusaha Tionghoa dalam fokus memfasilitasi dokumen kependudukan warga marginal, disabilitas maupun anak telantar serta warga panti asuhan ingin membumikan pembangunan bangsa untuk meraih kesejahteraan bersama.
Pendiri IKI antara lain;
adalah Liem Sioe Liong, Slamet Effendy Yusuf, Indradi Kusuma dan banyak tokoh lain.
Murdaya Widyawimarta Poo atau biasa dipanggil Murdaya Poo, Osbert Lyman, Francicus Welirang, Robert Njo, Anton Setiawan dan Leopard Lyman.
Selain para tokoh pendana gerakan kemanusiaan untuk Indonesia maju, pengurus Institut Kewarganegaraan Indonesia atau dikenal IKI,saat ini adalah;
KH Saifullah Ma`shum, tokoh NU sekaligus Peneliti Senior IKI, Albertus Pratomo, Sekretaris Umum sekaligus Peneliti Senior IKI dan Rikard Bagun, Ketum IKI, Roficul Umam, Eddy Setiawan, Mahendra Kusumaputra, Swandy Sihotang dan Peneliti Hosti Prasetyadji. (HB @yi1182006)