loader image
021- 2510670
sekretariat@yayasan-iki.or.id

Sadangan Jauh dari Cibinong, Tapi Jangan Malas Urus Dokumen Dong

1,017 views
Sosialisasi di Vihara Sam Kauw Bio
Sam Kauw Bio.00_00_32_28.Still182
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email

Jalan berliku di tepi sawah, tanpa aspal dan tanpa pengerasan apapun. Jalan setapak ini kalau terguyur hujan, mungkin tidak bisa dilalui mobil dari tim IKI. Beruntung hari itu cuaca cerah, dengan langit biru dan matahari yang menyengat. Alhasil, udara menjadi sangat panas, di wilayah yang dikenal adem yaitu Bogor. Kondisi jalan demikian membuat beberapa kali kami ragu. Karena seolah tidak umum dilewati kendaraan roda empat. Beberapa kali kami berhenti untuk memastikan di aplikasi penunjuk arah. Di kiri kanan jalan, sesekali tampak rumah penduduk, tanpa pagar dan terhubung begitu saja ke jalanan. Akhirnya kami bertanya ke seorang Ibu, dan kebetulan dia hendak menghadiri sosialisasi siang itu. Tim pun meluncur dengan yakin, dan lancar.

Tembus 3,5 Jam

Tim IKI yang terdiri dari Eddy Setiawan, Gordianus Patut dan Prasetyadji. Hari itu Selasa, 4 Oktober 2022 dilaksanakan sosialisasi ke Sam Kauw Bio.  Vihara ini terletak di Kampung Lio Baru, Sadangan, Desa Lumpang. Sam Kauw Bio, adalah tempat ibadah umat Buddha Tri Dharma. Lokasinya cukup terpencil, dengan akses jalan tanah. Dari penelusuran tim IKI yang berangkat melalui jalur rumpin, dan pulang melalui jalur Sidamanik-Cigudeg. Waktu yang dibutuhkan ke pusat pemerintahan di Cibinong adalah 3,5-4 jam. Jalur rumpin sebagian terdiri dari jalanan yang rusak parah. Demikian juga dengan jalur Sidamanik hingga Cigudeg kondisinya, hanya sedikit lebih baik.

Jauhnya akses penduduk dari Desa Lumpang ke kantor Dinas Dukcapil Kabupaten Bogor. Yang terletak di Cibinong, menjadi salah satu faktor penghambat bagi penduduk. Sosialisasi disampaikan Prasetyadji dan Eddy Setiawan. peneliti IKI. Hal yang ditekankan mengenai keuntungan penduduk, apabila memiliki dokumen kependudukan yang valid dan selalu termuktahirkan.  Khususnya bagi anak-anak generasi penerus, yang ke depan akan menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Tipikal Daerah Terpencil

Kondisi kepemilikan dokumen kependudukan di kalangan umat yang hadir pada sosialisasi, sangat tipikal dengan penduduk di daerah terpencil pada umumnya. Sebagian besar persoalannya adalah dokumen kependudukan yang jarang dimuktahirkan. Bahkan ada yang masih memiliki Kartu Keluarga dengan tanda tangan lurah. Padahal sejak beberapa tahun lalu, KK sudah ditanda tangani Kepala Disdukcapil. Bahkan kemudian sudah dalam bentuk barcode tanda tangan digital. Hal ini mengakibatkan berbagai peristiwa penting yang terjadi, tidak tercatat oleh negara. Pada akhirnya. Hal ini justru bisa mempersulit penduduk di masa depan, ketika membutuhkan untuk persyaratan.

Institut Kewarganegaraan Indonesia senantiasa berupaya mendorong seluruh penduduk WNI untuk memiliki dokumen kependudukan. Karena dokumen kependudukan adalah salah satu bukti kewarganegaraan, dan jaminan atas pemenuhan hak-haknya sebagai warganegara. Setelah sesi tanya jawab yang berlangsung hangat, IKI berpesan agar meskipun Cibinong jauh, tapi masyarakat tidak boleh abai memuktahiran datanya. Jika jumlah penduduk yang membutuhkan layanan cukup banyak, maka IKI akan berusaha mengundang Dinas Dukcapil Kabupaten Bogor untuk menyelenggarakan pelayanan keliling di desa tersebut. Hal ini disambut baik peserta sosialisasi, yang akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Ibu Itje, Relawan IKI.  Koordinasi ditujukan untuk mendata kondisi dokumen warga sebelum nantinya mengundang dukcapil untuk pelayanan. @esa

Tags:

Kirim opini anda disini

Kami menerima tulisan berupa opini masyarakat luas tentang kewarganegaraan, administrasi kependudukan, dan diskriminasi

Klik Disini

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow us on

Jangan ragu untuk menghubungi kami
//
Eddy Setiawan
Peneliti Yayasan IKI
//
Prasetyadji
Peneliti Yayasan IKI
Ada yang bisa kami bantu?