Seorang warganegara memiliki hak untuk mempertahankan, maupun melepaskan kewarganegaraannya. Hal ini berlaku universal di seluruh dunia. Senin, 10 Oktober 2022 lalu misalnya. Miliarder keturunan Rusia-Israel bernama Yuri Milner, mengumumkan pelepasan kewarganegaraan Rusianya. Sejak delapan tahun silam, atau 2014 lalu dikabarkan yang bersangkutan memang sudah tidak tinggal di negeri yang dipimpin Putin tersebut.
Berbeda dengan Indonesia yang pada prinsipnya hanya mengakui kewarganegaraan tunggal. Dengan pengecualian, untuk anak hasil perkawinan campuran diberikan hak berkewarganegaran ganda hingga batas usia 21 tahun. Rusia, mengakui kewarganegaraan ganda, dan juga kewarganegaraan kedua.
Kewarganegaraan di Rusia
Kewarganegaraan ganda Rusia hanya berlaku dengan negara asing yang menandatangani perjanjian kerjasama khusus, contohnya Tajikistan. Menurut Pasal 62 UUD Rusia, seorang WN Rusia dapat sekaligus berkewarganegaraan asing, dan hal itu tidak mengurangi hak-hak dan kebebasannya sebagai warganegara. Demikian juga dengan kewajibannya sebagai warganegara.
Rusia memiliki perjanjian berbeda dengan Kirgiztan, Belarus, dan Kazakhstan. Hal ini memungkinkan warga ketiga negara mendapatkan prosedur yang disederhanakan tanpa mencabut kewarganegaraan.
Israel tampaknya tidak memiliki perjanjian semacam itu dengan Rusia. Maka berdasarkan ketentuan, Milner sesungguhnya masuk ke dalam kategori memperoleh“kewarganegaraan kedua” alih-alih kewarganegaraan ganda. Orang yang memperoleh kewarganegaran kedua, hanya melapor ke Layanan Migrasi Federal dalam tempo 60 hari. Pelaporan terlambat yang melebihi 1 tahun, dikenakan denda. Tampaknya pada 1999, Israel menjadi kewarganegaraan kedua Milner. Di Indonesia, jika seseorang menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri maka ia kehilangan kewarganegaraan Indonesianya.
Siapa Milner?
Milner menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Negeri Moskow, lalu melanjutkan studinya ke Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia memulai karir sebagai penjuan komputer DOS di pasar gelap di masa Uni Soviet. Setelah keruntuhan Soviet itulah ia melanjutkan studi ke Amerika. Lalu ia juga sempat bekerja di Bank Dunia di Washington D.C. Pada 1995, ia mundur dari Bank Dunia dan dipercaya sebagai CEO Alliance-Menatep. Sebuah perusahaan pialang saham milik oligarki asal Rusia, Mikhail Khodorkovsky.
Alasan Melepas Kewarganegaraan
Selain merupakan pendiri perusahaan investasi DTS Global, yang bergerak di bidang internet. Milner juga merupakan investor di beberapa perusahaan asal Tiongkok, seperti Alibaba dan JD.com. Berdasarkan data Forbes, Milner memiliki kekayaan berjumlah 7,3 miliar dolar atau setara 112 triliun rupiah.
Alasan Milner melepaskan kewarganegaraannya diketahui publik setelah cuitannya di media sosial. Miliader di bidang internet ini melalui Twitter menyatakan bahwa “Saya dan keluarga telah meninggalkan Rusia untuk selama-lamanya pada 2014 atau setelah Rusia menganeksasi Krimea.”
Menurut Milner, secara resmi ia dan keluarganya telah menuntaskan proses pelepasan kewarganegaraan Rusia pada musim panas ini. Laman DTS Global, mengungkapkan bahwa Milner telah menjadi warga negara Isreal sejak 1999. @esa