Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan untuk mencapai tujuan strategisnya, Universitas Prasetiya Mulya melalui Sekolah Bisnis dan Ekonomi, menyelenggarakan mata kuliah KKN (Kuliah Kerja Nyata) bernama Program Community Development (Comdev).
Program Comdev diselenggarakan untuk menjembatani hilirisasi ilmu pengetahuan yang dilakukan Universitas. Tahun 2024, Universitas mencanangkan dan menggiatkan kolaborasi antara berbagai stakeholders yang salah satunya adalah Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), organisasi kemasyarakat yang menaruh perhatian pada masalah kewarganegaraan dan dokumen kependudukan.
Yayasan IKI didirikan oleh beberapa tokoh Panja dan Pansus UU Kewarganegaraan No 12/2006, seperti KH Slamet Effendy Yusuf, Lukman Hakim Saifuddin, KH Saifullah Ma’shum, Murdaya W Poo, Hamid Awaludin, Indradi Kusuma, dan didukung penuh oleh Kelompok usaha Lyman Group dan Salim Group.
Tema dan target utama kolaborasi dengan Yayasan IKI adalah bekerjasama dengan Dinas Dukcapil Kab Kuningan untuk pemuktahiran Kartu Keluarga masyarakat, utamanya penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA) bagi Anak dibawah usia 17 tahun dan penyebaran informasi pentingnya pemenuhan dokumen kependudukan.
Tujuan dan Target
Kerjasama antara Yayasan IKI dan program comdev bersifat dua arah dimana tujuan dari Yayasan IKI berkolaborasi adalah sesuai dengan visi misi organisasi yaitu membantu pemerintah dan masyarakat terkait masalah kewarganegaraan baik di level kebijakan sampai dengan level teknis.
Di lain sisi mahasiswa belajar tentang local social awareness atau kesadaran sosial terhadap masyarakat setempat, engerti dan membaur secara sosial dengan masyarakat dimana mahasiswa tinggal, dari proses membantu masyarakat mengurus Kartu Identitas Anak (KIA).
Pada program Comdev 2024 menargetkan adanya data Kartu Identitas Anak (KIA) sebanyak 685 anak yang dikerjakan oleh 137 kelompok mahasiswa.
Tujuan program ini antara lain adalah pemutakhiran Kartu Identitas Anak (KIA) bagi Anak dibawah usia 17 tahun yang belum memiliki identitas kependudukan yang berada di lokasi pendampingan Comdev 2024 di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Banyumas.
Selain itu juga penyebarluasan informasi tentang manfaat dari program Pemutakhiran Kartu Identitas Anak di lokasi pendampingan comdev 2024 di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Banyumas.
Sementara itu, tujuan program untuk mahasiswa adalah agar para mahasiswa mampu mengorganisasi program pembelajaran pemberdayaan masyarakat berdasarkan bidang kompetensi yang dimiliki.
Disamping itu, mahasiswa mampu memahami dan menghargai kearifan lokal dan praktek sosial lokal serta kewargaan (citizenship) dalam konteks lokal.
Dari proses pengurusan KIA yang dilakukan mahasiswa selama live-in di Desa dari tanggal 19 Februari – 9 Maret di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Banyumas berhasil mengurus KIA sebanyak 2256 yang dibantu dari target awal yang hanya 685 KIA, yang meliputi:
Kecamatan Cilimus 213 (12.59 %);
Jalaksana 76 (4,49 %); Kramatmulya 434 (25.65 %); Cigugur 244 (14.42 %); Kadugede 136 (8.04 %); Nusaherang 66 (3.90 %); Darma 158 (9.34 %); dan Cilongok 365 (21.57 %)
Total 1.692.
Sementara itu, 564 KIA masih dalam proses di Disdukcapil. Untuk itu, tim comdev dan mahasiswa masih terus berkomunikasi dan mendorong pihak Disdukcapil untuk penyelesaiannya.
Menurut Disdukcapil Kabupaten Kuningan, data kependudukan bersih (DKB) tahun 2024 dari total jumlah anak yang harus memiliki KIA yaitu 327.331. Sampai dengan sekarang baru terdata 185.334 (56,62 %) yang memiliki KIA.
Dari program yang dilakukan oleh mahasiswa di Kabupaten Kuningan sampai saat ini total adalah 1853 KIA kalau dipersentasekan ke total target Disdukcapil Kabupaten Kuningan dalam kepengurusan KIA membantu sekitar 0,57 %. Hal ini adalah capaian yang sangat baik, kedepan diharapkan praktik baik yang dilakukan bisa terus dikembangkan dan menjadi contoh kepada stakeholders lain seperti Akademisi, Perusahaan, Komunitas, Perbankan dan Media untuk membantu meringankan kerja pemerintah dalam penyelesaian data kewarganegaraan.
Kepala Disdukcapil Kab Kuningan, Yudi Nugraha, mengatakan, “Sungguh kami sangat bangga dengan ketekunan dan keseriusan para mahasiswa membantu mendampingi warga masyarakat dalam melengkapi persyaratan guna mendapat lkan dokumen kependudukan utamanya Kartu Identitas Anak atau KIA”, katanya.
“Kami sangat mengapresiasi Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia yang komit dan tidak ada lelahnya mendampingi dan memfasilitasi kegiatan ini yang tanpa pamrih”, tegasnya. (adj).