loader image
021- 2510670
sekretariat@yayasan-iki.or.id

Bisa Berkewarganegaraan Ganda di 14 Negara Asia Ini (1)

Bisa Berkewarganegaraan Ganda di 14 Negara Asia Ini (1)

43 views
Mobilitas manusia Asia sangat tinggi diantaranya untuk mencari pekerjaan. Di Asia terdapat 14 negara dimana anda bisa berkewarganegaraan ganda
Kewarganegaraan Ganda di 14 Negara Asia
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Fenomena kewarganegaraan ganda semakin mendapat perhatian dalam dua dekade terakhir, terutama di Asia. Bagi sebagian orang, memiliki lebih dari satu paspor bukan hanya simbol status, melainkan juga strategi mobilitas global. Namun, di balik keuntungannya, terdapat pula kerumitan hukum dan politik yang perlu dipahami secara mendalam. Artikel akan membahas 14 negara dimana anda bisa berkewarganegaraan ganda.

Secara umum, dwi kewarganegaraan dapat diperoleh melalui berbagai cara tergantung regulasi. Ada yang karena kelahiran, naturalisasi, perkawinan, keturunan (ancestry), maupun skema investasi (citizenship/residency by investment). Meski begitu, tidak semua negara Asia memberikan perlakuan yang sama. Sebagian negara mengizinkan, sebagian lainnya melarang, dan beberapa hanya memberi pengecualian terbatas.

Artikel ini menyajikan daftar 14 negara Asia yang mengizinkan kewarganegaraan ganda, diurut berdasarkan Human Development Index (HDI). Indeks ini dipilih karena mencerminkan kualitas hidup, pendidikan, dan pendapatan. Negara dengan HDI lebih rendah ditampilkan lebih dulu, lalu meningkat hingga yang tertinggi.

Sebagai catatan, Taiwan tidak memiliki HDI resmi dalam laporan UNDP. Karena itu, peringkat Taiwan diestimasi dengan menggunakan proksi GDP per kapita yang setara dengan Slovenia, kemudian disubstitusikan dengan HDI Slovenia.

Dinamika Migrasi Asia

Asia adalah benua dengan jumlah migran internasional terbesar di dunia. Data International Organization for Migration (IOM) mencatat perkembangan migrasi dari Asia menunjukkan lonjakan luar biasa dalam tiga dekade terakhir. Pada tahun 1990, jumlah migran internasional asal Asia tercatat hanya sekitar 35 juta orang. Angka ini meningkat lebih dari tiga kali lipat, mencapai 115 juta orang pada 2024, atau hampir 40% dari seluruh migran dunia.

Sebagian besar mobilitas ini terjadi di dalam kawasan Asia sendiri, dengan 69 juta orang pada 2024 tercatat sebagai migran intraregional. Tren ini menegaskan bahwa Asia tidak hanya menjadi sumber migran global, tetapi juga destinasi utama bagi sesama negara di kawasan. Contohnya kita bisa lihat di Malaysia membludak migran Banglades.

Di luar Asia, Eropa menjadi tujuan paling besar kaum migran Asia, dengan sekitar 23,4 juta orang pada 2024. Ini meningkat dari hampir 20 juta pada 2015. Sementara itu, Amerika Utara menampung sekitar 18 juta migran Asia pada 2024, naik dari 17,5 juta pada 2020.

Data tersebut menggambarkan betapa pesatnya arus manusia dari Asia. Arus yang tidak hanya memperkuat dinamika tenaga kerja global. Tetapi juga menegaskan signifikansi kebijakan kewarganegaraan ganda. Dengan semakin banyak warga Asia tinggal lintas negara, fleksibilitas status kewarganegaraan menjadi isu strategis dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan hubungan internasional.

Fenomena ini menunjukkan dua hal yaitu meningkatnya mobilitas regional, dan semakin pentingnya kebijakan kewarganegaraan di Asia. Dan hadirnya negara-negara di Asia yang membuka ruang kewarganegaraan ganda bagi kelompok tertentu. Sementara di sisi lain, negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok hingga Indonesia tetap menutup pintu bagi kewarganegaraan ganda. Meskipun Indonesia mengakui kewarganegaraan ganda terbatas berbasis asas ius sanguinis dari garis ibu atau ayah WNI.

Berikut adalah daftar 7 dari 14 negara yang mengijinkan kewarganegaraan ganda. Daftar ini dimulai dari HDI yang paling rendah ke yang lebih tinggi.

14. Pakistan (HDI 0.544)
Pakistan mengizinkan dual citizenship dengan 21 negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan beberapa negara Eropa. Perjanjian bilateral ini memungkinkan warga tetap mempertahankan paspor asalnya.

13. Cambodia (HDI 0.593)
Sejak 1996, Kamboja memperbolehkan kewarganegaraan ganda, kecuali bagi pejabat tinggi negara. Warga bisa memperoleh kewarganegaraan melalui kelahiran, keturunan, perkawinan, atau investasi.

12. Timor-Leste (HDI 0.607)
Konstitusi dan Undang-Undang Nasionalitas Timor-Leste (2002) secara eksplisit mendukung dual citizenship. Seorang anak yang lahir dari orang tua Timor otomatis menjadi warga, bahkan jika lahir di luar negeri.

11. Laos (HDI 0.607)
Laos baru-baru ini meluncurkan program kewarganegaraan kehormatan berbasis investasi sebesar USD 1,5 juta. Status ini memberi hak kepemilikan tanah dan akses khusus bagi investor asing.

10. Bangladesh (HDI 0.661)
Warga keturunan Bangladesh dapat memperoleh Dual Nationality Certificate (DNC) untuk mempertahankan status mereka di luar negeri. Naturalization juga dimungkinkan bagi orang asing yang menikah dengan warga lokal.

09. Tajikistan (HDI 0.685)
Tajikistan membolehkan dwi kewarganegaraan secara terbatas, terutama dalam kerangka perjanjian dengan Rusia. Persyaratan utamanya mencakup domisili tetap dan kemampuan berbahasa resmi.

08. Kyrgyzstan (HDI 0.692)
Mirip dengan Tajikistan, warga asing dapat mengajukan naturalisasi setelah tinggal 5 tahun. Namun, implementasi dual citizenship lebih bergantung pada perjanjian bilateral dengan negara tertentu.

Dari tujuh negara dengan HDI relatif lebih rendah ini, terlihat bahwa motivasi membuka kewarganegaraan ganda sering kali terkait dengan diaspora dan investasi asing. Pada bagian kedua, kita akan melanjutkan daftar ini dengan tujuh negara berikutnya yang memiliki HDI lebih tinggi, dari nomor 07 hingga 01.@esa

Tags:

Kirim opini anda disini

Kami menerima tulisan berupa opini masyarakat luas tentang kewarganegaraan, administrasi kependudukan, dan diskriminasi

Klik Disini

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow us on

Jangan ragu untuk menghubungi kami
//
Eddy Setiawan
Peneliti Yayasan IKI
//
Prasetyadji
Peneliti Yayasan IKI
Ada yang bisa kami bantu?