Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memanaskan pertikaian kronisnya dengan komedian Rosie O’Donnell. Trump ancam cabut kewarganegaraan Rosie. Lewat unggahan di platform Truth Social, Trump menulis sedang “serius mempertimbangkan” mencabut kewarganegaraan Rosie karena dianggap “ancaman bagi kemanusiaan”.
Ini kali pertama Trump mengancam akan cabut kewarganegaraan warganya. Selain ia pernah menggertak akan mencabut kewarganegaraan dari orang-orang Amerika yang lahir dari imigran gelap. Namun terdapat beberapa kejadian terkait kewarganegaraan di masa Trump, diantaranya:
Pada 2018, Trump membentuk Denaturalization Task Force, untuk menyelidiki orang-orang yang menjadi warga negara AS melalui naturalisasi. Jika terbukti menggunakan keterangan, data, atau dokumen palsu akan dibatalkan kewarganegaraannya.
Selain itu, pada 2019 ada kasus Hoda Muthana, sang ISIS Brides. Namun posisinya sangat berbeda dengan Rosie. Selain bergabung dengan ISIS, Hoda meski lahir di AS tapi ternyata ayahnya masih aktif sebagai diplomat Yaman saat kelahirannya. Bahkan dapat dimpulkan bahwa kewarganegaraan Amerikanya, tidak diakui sejak awal. Lebih jauh lagi, pemerintah AS juga menolak permohonannya untuk diadili di Amerika.
Ancaman Trump
“Karena Rosie O’Donnell tidak baik untuk Negara Hebat kita, saya serius mau cabut kewarganegaraannya. Dia ancaman bagi umat manusia, dan sebaiknya tetap di Irlandia — kalau mereka mau,” tulis Trump, menutupnya dengan “GOD BLESS AMERICA!”
Rosie memang pindah ke Irlandia awal 2025, tak lama setelah Trump kembali terpilih. Rosie mengaku pindah karena khawatir masa depan Amerika di bawah Project 2025 dan tak mau anak nonbiner-nya tumbuh di iklim politik Trump. “Tak ada penyesalan. Saya disambut dengan tangan terbuka di Irlandia,” katanya kepada CNN beberapa waktu lalu.
Perseteruan mereka sebenarnya sudah panjang, sejak 2006 saat Rosie — yang waktu itu jadi co-host The View — menyebut Trump “penjual obat palsu ala Little House On The Prairie”. Sejak itu, Trump rutin melabeli Rosie sebagai “pecundang”, “kasar dan bodoh”, sampai “babi”.
Belakangan, Rosie makin gencar mengkritik Trump, termasuk lewat video TikTok yang menyorot lambatnya respon pemerintah pada banjir besar di Texas. Bahkan Rosie menuduh Trump melemahkan sistem peringatan dini cuaca, membuat bencana makin parah.
Emang Bisa Presiden Cabut Kewarganegaraan Warganya?
Akan tetapi, apa benar Trump bisa cabut kewarganegaraan Rosie? Menurut Steve Vladeck, analis Mahkamah Agung CNN, ancaman “coercive expatriation” ini jelas bertentangan dengan Konstitusi. “Ada alasan kuat kenapa menaturalisasi ulang atau mencabut status warga Amerika itu sangat sulit, apalagi kalau lahir di AS,” jelasnya. Terkait kewarganegaraan otomatis karena kelahiran, memang Trump juga pernah bermaksud mencabutnya.
Amandemen Keempat Belas menjamin warga yang lahir di Amerika tetap punya kewarganegaraan seumur hidup, kecuali mereka sendiri melepasnya secara sukarela. Pemerintah hanya bisa mencabut status naturalisasi jika terbukti palsu, bukan status lahir.
Menanggapi ancaman Trump tersebut, Rosie membalas menohok di Instagram: “Silakan coba, King Joffrey yang disemprot bedak jeruk. Saya bukan milikmu yang seenaknya dibungkam.” King Joffrey adalah tokoh antagonis di serial Game of Thrones — seorang raja muda yang terkenal kejam, manja, dan tiran. Julukan ini jadi sindiran tajam dari Rosie untuk menggambarkan Trump sebagai pemimpin otoriter yang suka main perintah seenaknya. Sedangkan soal jeruk, memang Trump kerap diejek karena kulit mukanya yang jingga.@esa
Diolah dari berbagai sumber.