loader image
021- 2510670
sekretariat@yayasan-iki.or.id

Pendidikan Kewarganegaraan Penting? (Seri Pkn 2)

Pendidikan Kewarganegaraan Penting? (Seri Pkn 2)

18 views
Pendidikan kewarganegaraan di pt 2
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kenapa Pendidikan Kewarganegaraan Penting untuk Masa Depan Indonesia? Pertama, pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bukan sekadar pelajaran hafalan tentang Pancasila, UUD 1945, atau semboyan Bhinneka Tunggal Ika. PKn adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa — membekali warga agar mampu hidup bersama secara damai, adil, dan demokratis di tengah perubahan dunia yang cepat.

Lebih dari Sekadar Pengetahuan

Banyak orang mengira PKn hanya membahas teori. Padahal, PKn juga membentuk sikap dan keterampilan warga negara:

1. Berpikir kritis dan analitis saat menghadapi persoalan kebangsaan.
2. ersikap demokratis dalam perbedaan.
3. Bertindak bertanggung jawab dalam kehidupan sosial.

Tujuannya sederhana tapi besar: menghasilkan good citizen — warga negara yang paham hak dan kewajibannya, sekaligus berkontribusi positif pada masyarakat.

Mengapa Negara Butuh PKn?

Alasannya ada pada amanat Pembukaan UUD 1945: “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Cerdas di sini tidak hanya berarti pintar secara akademik, tetapi juga matang dalam kesadaran bernegara.

Tanpa PKn, Nilai-nilai Pancasila mudah terkikis oleh intoleransi dan egoisme kelompok. Generasi muda rawan apatis terhadap masalah publik. Masyarakat mudah terpecah oleh hoaks dan provokasi.

Dengan PKn: Warga paham bahwa perbedaan adalah kekuatan, bukan ancaman. Demokrasi dijalankan dengan musyawarah, bukan saling menjatuhkan. Rasa kebangsaan menjadi benteng menghadapi pengaruh negatif globalisasi.

PKn dan Profesional Muda
Mengapa mahasiswa, bahkan calon profesional, tetap perlu PKn? Karena kecerdasan akademik saja tidak cukup untuk membangun Indonesia. Seorang insinyur yang inovatif tapi tidak peduli keselamatan publik, atau seorang pengusaha sukses tapi abai terhadap keadilan sosial, belum bisa disebut warga negara yang baik.

PKn melatih generasi muda untuk: Menghubungkan keahliannya dengan kebutuhan masyarakat. Menjalankan profesinya dengan integritas. Menjadi agen perubahan yang menjaga nilai kebangsaan.

Tantangan Zaman Digital

Era media sosial dan arus informasi global membuat nilai kebangsaan diuji setiap hari. Tanpa kemampuan menyaring informasi dan memahami konteks kebangsaan, warga mudah terjebak dalam polarisasi.

PKn menjadi “kompas moral” di tengah derasnya arus informasi: mengingatkan bahwa identitas kita sebagai bangsa tidak boleh hilang meski dunia berubah.

Oleh karena itu, pendidikan Kewarganegaraan adalah jembatan antara pengetahuan dan tindakan nyata. Ia mempersiapkan kita bukan hanya menjadi tenaga ahli, tetapi juga warga negara yang peduli, kritis, dan siap menjaga masa depan Indonesia.

“Masa depan Indonesia tidak hanya ditentukan oleh teknologi dan ekonomi, tetapi juga oleh seberapa baik warganya menjaga nilai-nilai kebangsaan.”

Sumber:
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.

Tags:

Kirim opini anda disini

Kami menerima tulisan berupa opini masyarakat luas tentang kewarganegaraan, administrasi kependudukan, dan diskriminasi

Klik Disini

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow us on

Jangan ragu untuk menghubungi kami
//
Eddy Setiawan
Peneliti Yayasan IKI
//
Prasetyadji
Peneliti Yayasan IKI
Ada yang bisa kami bantu?