loader image
021- 2510670
sekretariat@yayasan-iki.or.id

Gedung Putih Usulkan Esai dalam Tes Kewarganegaraan AS

Gedung Putih Usulkan Esai dalam Tes Kewarganegaraan AS

330 views
Gedung putih mengusulkan adanya soal esai untuk uji kewarganegaraan di Amerika
Gedung Putih Usulkan Soal Esai pada Uji Kewarganegaraan Amerika
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Pemerintahan Presiden Donald Trump diberitakan tengah menyiapkan perubahan besar dalam proses kewarganegaraan Amerika Serikat. Salah satu ide Gedung Putih adalah melakukan penambahan soal esai dalam tes kewarganegaraan.

Apa yang Berubah?

Selama ini, calon warga negara Amerika cukup menjawab 10 pertanyaan lisan seputar sejarah dan pemerintahan. Tes ini dianggap relatif mudah. Pemerintahan Trump bahkan menilai ujian tersebut “too easy” atau terlalu mudah untuk dilalui.

Joseph Edlow, Direktur USCIS (Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS), mengusulkan format baru seperti tes standar di pusat ujian, lengkap dengan pertanyaan esai. Contoh tema yang mungkin muncul: “Apa artinya menjadi orang Amerika?” “Siapa Founding Father favorit Anda?”

Dengan adanya esai, petugas imigrasi dapat lebih leluasa menilai pemahaman, kemampuan bahasa Inggris, dan bahkan aspek “karakter moral baik” dari pemohon kewarganegaraan.

Rencana ini penambahan soal esai ini sejalan dengan kebijakan imigrasi ketat Trump. Pemerintahannya menekankan seleksi lebih ketat atas siapa yang dianggap pantas menjadi warga negara. Bahkan, Edlow menyebut dirinya sudah merujuk sejumlah kasus pencabutan kewarganegaraan (denaturalization) ke Departemen Kehakiman.

Dampak yang Mungkin Terjadi

Usulan Gedung Putih tersebut, ke depannya akan menyebabkan proses naturalisasi lebih sulit, terutama bagi imigran dengan keterbatasan bahasa Inggris. Selain itu, jug berpotensi meningkatkan gugatan hukum terhadap USCIS bila terjadi penolakan yang dinilai tidak adil. Dampak lanjutannya adalah Amerika berisiko kekurangan tenaga kerja. Hal ini mengingat kebijakan imigrasi ketat sebelumnya, sudah mengurangi jumlah imigran lebih dari 1,2 juta orang—padahal mereka menopang sektor-sektor penting dalam perekonomian AS.

Jika perubahan ini jadi diterapkan, proses menuju kewarganegaraan AS akan menjadi lebih menantang dan subjektif. Tidak cukup hanya menguasai fakta sejarah, calon warga negara juga dituntut mampu mengekspresikan pandangan pribadi dalam bahasa Inggris tertulis. Sejauh ini, rencana tersebut belum memiliki jadwal resmi. Edlow hanya menyatakan harapan agar perubahan bisa berlaku dalam waktu setahun.@esa

Sumber: Trump Administration Plans Stricter US Citizenship Test, Potential Essay Writing Could Replace ‘Too Easy’ Civics Test: Report

Tags:

Kirim opini anda disini

Kami menerima tulisan berupa opini masyarakat luas tentang kewarganegaraan, administrasi kependudukan, dan diskriminasi

Klik Disini

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow us on

Jangan ragu untuk menghubungi kami
//
Eddy Setiawan
Peneliti Yayasan IKI
//
Prasetyadji
Peneliti Yayasan IKI
Ada yang bisa kami bantu?