loader image
021- 2510670
sekretariat@yayasan-iki.or.id

Kurikulum Merdeka Menitikberatkan Pelajaran Pancasila dan Informatika

2,164 views
menteri nadiem
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

 

JAKARTA, IKI

Mulai tahun ajaran 2022/ 2023 sekolah-sekolah diberi pilihan memasuki masa transisi menuju Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka dinilai lebih sederhana dan fleksibel dibandingkan dengan kurikulum 2013 ujar Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi beberapa waktu lalu.

Perubahan kurikulum jadi pilihan kementerian  untuk transformasi pendidikan Indonesia.

Alasannya selama 20 tahun ini terjadi krisis pembelajaran, semakin diperparah dengan learning loss akibat pandemi covid 19

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim meluncurkan kurikulum merdeka pada 11 Februari 2022.
Keyakinan Kurikulum Merdeka dapat mengatasi krisis belajar selama pandemi didasarkan atas kajian terhadap kurikulum kondisi khusus yang dinamakan darurat sejak 2020

Karakteristik Pendidikan

Ada sejumlah perubahan yang menjadi karakteristik di setiap jenjang kurikulum merdeka sebagai contoh untuk jenjang PAUD kegiatan bermain menjadi proses belajar yang utama.

Sementara penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain belajar berbasis buku bacaan anak.

Merupakan fungsi pondasi untuk meningkatkan kesiapan sekolah pembelajaran berbasis proyek untuk pembuatan profil belajar Pancasila setidaknya dilakukan melalui perayaan hari besar dan perayaan tradisi

Sementara di jenjang SD kurikulum ini fokus pada penguatan kompetensi mendasar dan memahami holistik untuk memahami lingkungan sekitar mata pelajaran IPA dan IPS digabung menjadi ilmu pengetahuan alam dan sosial atau IPAS.

Lalu di jenjang SMP mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib. Sementara di jenjang  SMA program peminatan penjurusan tidak diberlakukan. Untuk  SMK dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran.

Tiga keunggulan kurikulum merdeka;

Pertama lebih sederhana dan mendalam pembelajaran berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik dan fasenya .

Kedua, Belajar menjadi lebih mendalam bermakna tidak terburu-buru dan menyenangkan kedua kurikulum ini lebih merdeka sebagai contoh di SMA tidak ada program peminatan sehingga peserta didik bisa memilih mata pelajaran sesuai minat bakat dan aspirasinya.

Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.  Sekolah memiliki kewenangan untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan peserta didik

Yang ketiga kurikulum merdeka dianggap lebih relevan dan interaktif. Pembelajaran di kurikulum ini dilaksanakan melalui kegiatan proyek yang mencapai 25 sampai 30% jam pelajaran per tahun. (HB @yi1182006)

 

Tags:

Kirim opini anda disini

Kami menerima tulisan berupa opini masyarakat luas tentang kewarganegaraan, administrasi kependudukan, dan diskriminasi

Klik Disini

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow us on

Jangan ragu untuk menghubungi kami
//
Eddy Setiawan
Peneliti Yayasan IKI
//
Prasetyadji
Peneliti Yayasan IKI
Ada yang bisa kami bantu?